Wednesday, May 30, 2007

Dar Der Dor di Pasuruan, Empat Tewas


Bentrok Berdarah Warga v Marinir Salah Satu Korban, Wanita Hamil 4 Bulan PASURUAN - Insiden berdarah kemarin terjadi di Pasuruan, Jawa Timur. Empat orang tewas serta lima lainnya luka-luka akibat diterjang peluru ketika aparat TNI-AL terlibat bentrok dengan warga. Peristiwa itu terjadi di Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, sekitar pukul 10.00. Berdasar informasi yang dihimpun Radar Bromo (Grup Jawa Pos), peristiwa tersebut dipicu protes warga terhadap aktivitas para pekerja TNI-AL yang menggarap lahan Prokimal (Proyek Permukiman Angkatan Laut) di desa tersebut. Kabar yang beredar di warga, di atas lahan Prokimal itu, akan ditanami tanaman produktif, seperti tebu dan mangga. Pengerjaan dilakukan mulai Selasa lalu (29/5) dengan menggunakan peralatan berat seperti bego. Rupanya, aktivitas itulah yang menyulut protes warga. Sebab, di lahan yang digarap dengan peralatan berat tersebut, masih ada tanaman singkong milik warga. Mereka minta agar penggarapan itu dilakukan setelah masa panen. "Jangan dulu, tunggu panen," kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya, menceritakan kronologi peristiwa itu kemarin. Tapi, protes warga tersebut tak ditanggapi para penggarap yang bekerja untuk TNI-AL itu. Perang mulut pun terjadi. Beberapa saat kemudian, datang sejumlah personel Marinir TNI-AL bersenjata lengkap. "Jumlahnya sekitar 11-15 orang," kata Misnatun, warga Alastlogo yang menjadi saksi mata peristiwa itu, kemarin. Saat itu terjadilah bentrok antara aparat TNI- AL dan warga. Tak lama kemudian, terdengar suara dar der dor di lokasi kejadian. "Peristiwanya terjadi begitu cepat," kata Misnatun, yang dalam insiden itu kehilangan istrinya, Khotijah. Khotijah yang sedang hamil empat bulan itu ditemukan tewas terkena tembakan. Kesaksian serupa juga diungkapkan Sh, warga Desa Sumberanyar, Nguling, tak seberapa jauh dari TKP (tempat kejadian perkara). Diceritakan, saat itu dia sedang mencari rumput tak jauh dari TKP. Namun, baru beberapa saat, dia mendengar suara letusan. "Awalnya cuma sekali. Terus terdengar lagi berulang kali," katanya. Menurut Sh, beberapa saat kemudian, terdengar suara jerit tangis dari warga. Khawatir terjadi sesuatu, pria yang sehari-hari mencari rumput itu pun bergegas meninggalkan lokasi kejadian. Sedangkan warga Alastlogo langsung semburat begitu mendengar suara letusan senjata dari aparat TNI-AL. Mereka panik. Suasana pun mencekam. Warga yang berada di luar rumah pun langsung berusaha menyelamatkan diri dengan masuk rumah. Saat itu, diduga, para oknum Marinir melepaskan tembakan secara membabi buta. Itu bisa dilihat dari bekas tembakan di beberapa tempat. Di antaranya di musala, batang pohon, dan rumah-rumah warga. "Kami tidak tahu mengapa mereka begitu tega melakukan ini," tutur Misnatun. Memang, bekas aksi penembakan itu masih terlihat di sejumlah sudut. Termasuk di rumah Misnatun. Bahkan, di pintu belakang rumah yang kemarin dipasang police line itu masih terlihat bercak isi kepala Khotijah yang menempel di daun pintu. "Ini isi kepala istri saya belum dibersihkan," kata Misnatun dengan kedua mata berkaca-kaca. Menurut penuturan saksi mata lainnya, sesaat sebelum kejadian, Khotijah sedang memarut kelapa di musala yang berada di depan sudut rumahnya. Mendengar suara tembakan, perempuan 30 tahun itu langsung berusaha menyelamatkan diri. Bahkan, perlengkapan untuk memarut kelapa pun tak sempat dia bawa.Tapi, nahas. Khotijah yang waktu itu berusaha melewati pintu belakang langsung ambruk. Ini setelah salah satu peluru tepat mengenai kepalanya hingga tembus ke belakang. Bahkan, sebagian isi kepalanya terlihat berserakan di daun pintu. Kondisi mengenaskan juga dialami Sutam, 40. Pria yang pada saat kejadian sedang asyik melinting rokok itu pun tak lepas dari sasaran tembak. Seketika itu dia tewas setelah terkena tembakan yang menembus tengkuk belakang kepalanya.Bahkan, menurut keterangan warga, aksi penembakan juga dilakukan terhadap warga yang berada di dapur. Ini dialami Mistin. Saat itu, dia tengah memasak di dapur. Dia juga tengah menggendong anaknya yang berusia tiga tahun, Khoirul Agung. Tiba-tiba saja, dia jatuh tersungkur. Ternyata dia terkena peluru yang menembus dadanya. Yang memilukan, peluru itu juga menembus ke punggung Mistin, terus tembus ke dada Khoirul Agung. Kontan, jerit tangis mewarnai tertembaknya Mistin. Beberapa warga langsung berusaha memberikan pertolongan. Tapi nahas, Mistin langsung tewas seketika di depan rumahnya. Suasana di kawasan itu pun makin panik dan tegang. Warga berlarian. Para wanita menjerit-jerit histeris melihat beberapa tetangganya roboh tertembak. Mereka yang cepat menyadari situasi segera bergegas memberikan pertolongan. Korban tewas seperti Mistin, Sutam, dan Rohman langsung diangkut ke rumah sakit dengan menggunakan pikap. Sedangkan Khoirul Agung, anak Mistin, yang baru berumur 3 tahun itu, sempat dibawa dengan sepeda motor dengan dada terkoyak peluru. Sekitar pukul 11.30, para korban baik yang tewas, terluka parah, maupun yang mengalami luka tembak di tangan dan kaki tiba di RSUD dr Soedarsono, Kota Pasuruan. Para petugas RSUD bertindak cepat menangani mereka. Namun karena keterbatasan peralatan, para korban akhirnya dirujuk ke RS Syaiful Anwar (RSSA) Malang. Diketahui, korban meninggal akhirnya berjumlah empat orang. Mereka adalah Mistin, Sutam, Rohman, dan Khotijah. Sampai tadi malam, beberapa korban yang menderita luka parah masih dirawat di RSSA Malang. Hanya tiga orang luka ringan yang masih dirawat di RSUD dr Soedarsono. Warga Balas Blokade Jalan Insiden penembakan tersebut langsung mendapat aksi balasan dari warga. Siang kemarin warga Alastlogo memblokade ruas jalan Pasuruan-Probolinggo, persis di depan pintu masuk kawasan desa itu. Warga meletakkan batu-batu dan pohon-pohon di badan jalan. Selain itu, warga berkerumun di tengah jalan. Sesekali mereka berteriak-teriak mengeluarkan semua amarah. Semua kendaraan yang melaju dari barat dan timur distop. "Stop, stop. Jalan ini kami tutup dulu. Kami minta maaf bila mengganggu," kata warga kepada para sopir kendaraan dari arah Pasuruan maupun Probolinggo. Akibat aksi tersebut, lalu lintas di jalur Pasuruan-Probolinggo macet total sejak pukul 11.20. Arus lalu lintas dari arah Pasuruan menuju Probolinggo dan sebaliknya terpaksa dialihkan. Kendaraan dari arah Probolinggo dilewatkan Pasar Nguling ke selatan, tembus ke jalan Desa Watestani, Nguling, hingga Cukur Gondang, Grati. Sebagian lagi yang telanjur terjebak setelah Nguling, terutama mobil, diarahkan untuk melintasi Karanganyar yang juga tembus ke Cukur Gondang. Nah, di kawasan Watestani hingga Cukur Gondang itulah terjadi penumpukan arus kendaraan dari dua arah. Laju kendaraan pun tersendat-sendat. Ternyata warga tidak hanya memblokade jalan raya provinsi di depan Alastlogo. Tapi, mereka juga menutup jalan raya Sumber Dawesari, persis di depan Ranu Grati. Warga berlesehan di tengah jalan yang sudah dipalang beberapa tangga, batu, dan pohon. Aksi itu mengakibatkan kemacetan kian panjang. "Macet lama. Padahal, kami sudah tiga jam berada di Ngopak. Entah sampai jam berapa bisa sampai ke Probolinggo," ujar Dayat, salah seorang pengendara mobil yang sore kemarin menelepon kantor redaksi Radar Bromo (Grup Jawa Pos) menanyakan ikhwal kemacetan tersebut. "Bayangkan, saya berangkat dari Probolinggo jam 11.00. Tapi, sampai di Pasuruan jam 17.30. Itu pun saya menggunakan jasa ojek, mulai Ranu Klindungan, Grati. Kalau terus naik bus, bisa bertambah malam saya tiba di Pasuruan," ujar salah seorang penumpang bus. Padahal, jika kondisi normal, perjalanan dengan bus dari Pasuruan samapi Probolinggo hanya memakan waktu sekitar satu jam. Belum didapat keterangan lebih lanjut apakah warga akan melakukan aksi blokade hingga hari ini. Yang jelas, hingga pukul 17.30 kemarin, aksi blokade tersebut masih berlangsung. (aad/df/puj/jpnn)

Saturday, May 26, 2007

Goa Pawon, Melengkapi Museum Alam Danau Bandung Purba











LEBIH dari seabad silam, para peneliti sudah menduga bahwa Dataran Tinggi Bandung pernah dijadikan hunian manusia sejak zaman prasejarah. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya berbagai peralatan dari batu seperti anak panah, pisau, dan kapak yang terbuat dari batu obsidian dan artefak lainnya yang tersebar di beberapa tempat.

USAHA menemukan jejak manusia purba di Dataran Tinggi Bandung akhirnya menjadi kenyataan ketika pertengahan Juli lalu, para arkeolog dari Balai Arkeologi (Balar) Bandung yang menindaklanjuti penelitian sekelompok geolog muda yang tergabung dalam Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), menemukan fosil manusia purba di daerah yang disebut Goa Pawon.

"Walaupun usianya lebih muda karena diperkirakan berasal dari masa mesolitik, namun secara arkeologis temuan itu sangat signifikan, terutama dalam hubungannya dengan terbentuknya Danau Bandung Purba," kata Dr Tony Djubiantono, Kepala Balar Bandung.

Goa Pawon terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten Bandung, atau sekitar 25 km arah barat Kota Bandung. Lokasi penemuan terletak tidak jauh dari sisi jalan raya yang menghubungkan Bandung–Cianjur dan kota-kota lainnya di sebelah barat.

Disebut Goa Pawon karena lokasi temuan berada di dalam goa kars yang terletak di sisi tebing bukit kars Gunung Masigit yang oleh penduduk setempat dinamakan Goa Pawon. Dalam bahasa Sunda, pawon artinya sama dengan dapur. Jika diukur dengan permukaan tanah terendah di daerah itu yang diperkirakan merupakan dasar danau, maka letak goa tersebut berada pada ketinggian sekitar 100 meter.

Dugaan goa tersebut pernah dihuni manusia prasejarah pertama kali disampaikan KRBC. Ketika itu, sekitar dua tahun lalu, sekelompok geolog muda yang terdiri dari Eko Yulianto, Budi Brahmantyo, Johan Arief, T Bachtiar, dan dibantu Sujatmiko melakukan penelitian endapan danau Bandung Purba. Namun, tatkala meneliti endapan Sungai Cibukur yang letaknya sekitar 200 meter dari Goa Pawon, mereka menemukan artefak berupa dua buah mata kapak dan satu kapak genggam. Karena merasa menemukan sesuatu yang dianggapnya "istimewa", mereka tidak bisa menahan nalurinya sebagai peneliti untuk meneliti lokasi tersebut lebih lanjut. Ternyata dugaannya tidak meleset. Mereka menemukan lebih banyak lagi artefak setelah melakukan penggalian di Goa Pawon yang selama ini dianggap angker oleh masyarakat setempat.

PENELITIAN lebih mendalam terhadap Goa Pawon barulah dilakukan dua tahun kemudian oleh Balar Bandung. Dipimpin arkeolog Drs Lutfi Youndri, penelitian dilakukan sejak 10-19 Juli lalu. Dari penggalian yang dilakukan, selain ditemukan sekitar 20.250 serpihan tulang-belulang dan 4.050 serpihan batu, pada kedalaman 80 cm ditemukan fosil tulang tengkorak manusia. Sementara pada kedalaman 120 cm, ditemukan fosil tulang kering dan telapak kaki manusia prasejarah. Baik Lutfi maupun Tony Djubiantono meyakini masih terdapat fosil individu lainnya di tempat tersebut.

Melihat temuan yang cukup penting dalam sejarah terbentuknya Danau Bandung Purba tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, H Memet H Hamdan, yang melakukan peninjauan lapangan melihat besarnya potensi sejarah dan budaya situs tersebut. Karena itu, ia segera memerintahkan pemagaran situs tersebut untuk menghindarkan perusakan oleh tangan-tangan iseng.

"Saya juga akan meminta bantuan Bupati Bandung mengamankan lokasi ini," katanya bersemangat. Keinginan ini disampaikan karena daerah sekitar situs merupakan lokasi eksploitasi kapur dan marmer terbesar di Kabupaten Bandung.

Goa Pawon yang terletak pada kawasan kars Padalarang, menurut geolog Hanang Samodra, merupakan kompleks goa fosil yang bertingkat dengan gejala peruntuhan dan pelarutan yang membentuk beberapa lubang atau sumuran tegak (shaft) sedalam belasan meter. Sedimen di dalam goa yang tebalnya lebih dari tiga meter bercampur dengan endapan fosfat quano.

Pada sedimen goa tersebut diakui pernah ditemukan artefak, kepingan tulang vertebrata dan beberapa jenis moluska darat. Menurut dia, penemuan itu mengukuhkan nilai arkeologi goa yang informasinya dapat dipakai untuk menafsirkan keberadaan manusia purba atau prasejarah yang diduga tinggal di sekitar pinggiran Danau Bandung Purba. Ia menduga, goa tersebut hanya merupakan tempat persinggahan dan bukan merupakan tempat tinggal manusia prasejarah.

DANAU Bandung Purba dengan latar belakang sejarah dan legendanya yang memikat, selama ini belum banyak dijual sebagai obyek wisata khusus, terutama geowisata. Padahal, potensinya sangat besar sehingga akan menambah kuat daya tarik wisatawan mengunjungi Dataran Tinggi Bandung.

Dari segi cerita rakyat Sunda, legenda Sangkuriang yang diciptakan nenek-moyang manusia Sunda hingga kini masih tetap memikat untuk diceritakan kembali. Konon, danau tersebut diciptakan berkat kesaktian Sangkuriang yang berusaha memenuhi permintaan Dayang Sumbi yang akan disuntingnya sebagai istri. Wanita yang diceritakan tetap cantik di masa tuanya itu tidak lain dari ibunya sendiri. Rencananya, pasangan anak dan ibu itu akan berbulan madu dengan berlayar mengarungi danau tersebut yang diciptakan dengan membendung Sungai Citarum.

Namun, sang ibu rupanya tak kalah akal untuk menggagalkan rencana tersebut. Dengan kesaktiannya, ia berhasil mengelabui anaknya tercinta. Ia menciptakan seolah-olah fajar yang menjadi batas waktu yang dijanjikan, sudah menyingsing. Keadaan itu disusul dengan ramainya kokok ayam jantan. Burung-burung berkicau bersahut-sahutan menyambut pagi.

Menyadari usahanya telah gagal, Sangkuring kemudian menendang perahunya yang belum rampung sehingga terbalik. Dan, setelah sadar bahwa dirinya telah tertipu, ia mengejar-ngejar Dayang Sumbi. Wanita bernasib malang itu menyelamatkan diri dengan melompat ke atas lunas perahu yang terbalik sehingga menciptakan lubang yang besar menembus perut bumi.

Kelak dikemudian hari, perahu yang terbalik itu berubah menjadi Gunung Tangkubanperahu. Di bagian tengahnya terdapat kawah Ratu, tempat di mana Dayang Sumbi melompat dan kemudian hilang ditelan bumi. Karena itu, jika sewaktu-waktu kita bernasib mujur tatkala berkunjung ke Gunung Tangkubanperahu, sesekali akan terdengar suara yang berasal dari lepasan tufa panas dari kawahnya. Suaranya yang terdengar mendengus-dengus itu diibaratkan sebagai tangis Dayang Sumbi yang harus menanggung derita sampai akhir hayatnya.

DANAU Bandung Purba sebenarnya bukanlah hanya dongeng semata. Secara geologis, fenomena itu bisa dibuktikan dengan berbagai peristiwa alam yang pernah dilalui dalam perjalanan sejarahnya. Dataran Tinggi Bandung yang kini dihuni lebih dari tujuh juta jiwa manusia, pada awalnya merupakan dasar lautan. Daratan tertinggi hanya ada di daerah Pangalengan.

Di sebelah utara, menjulang tinggi gunung api yang dikelilingi laut. Tingginya sekitar 3.000 meter. Karena puncaknya selalu diselimuti es, gunung tersebut dinamakan Gunung Sunda, kata yang berasal dari bahasa Sanksakerta. Cuda artinya putih, bersih. Kelak dikemudian hari, sejalan dengan peristiwa geologi yang terjadi, daratan bagian selatan Pulau Jawa makin terdesak ke atas. Sementara pantainya di bagian utara makin terdesak sehingga dasar laut di daerah Dataran Tinggi Bandung berubah menjadi daratan.

Bukti fenomena alam tersebut hingga kini masih bisa kita saksikan dengan jelas jika memasuki Bandung dari arah barat, baik melalui Cianjur maupun Purwakarta/Cikampek. Seperti kawasan kars lainnya, kawasan kars Padalarang yang tersebar di daerah Cipatat dan Tagogapu, pada awalnya berasal dari koloni binatang dan tumbuhan yang hidup dan tumbuh di laut dangkal. Namun, dengan terjadinya pergeseran pantai, koloni binatang dan tumbuhan tersebut kemudian mati lalu membentuk batu gamping. Apa yang bisa kita saksikan sekarang ini sebenarnya merupakan hasil proses geologi setelah batuan tersebut kemudian terangkat ke permukaan.

Gunung Sunda yang terdapat di Dataran Tinggi Bandung merupakan gunung api yang sangat aktif. Gunung api tersebut diperkirakan mengalami beberapa kali letusan dahsyat. Gunung Tangkubanperahu yang menjadi land mark Dataran Tinggi Bandung dan Gunung Burangrang di sebelahnya yang selalu dikait-kaitkan dengan legenda Sangkuriang, sebenarnya merupakan parasit Gunung Sunda setelah mengalami beberapa kali letusan dahsyat.

Letusan dahsyat itu juga meningalkan patahan Lembang yang hingga kini bisa kita saksikan jika berkunjung ke daerah bagian utara Bandung.

Peristiwa alam tersebut tidak terhenti sampai di situ. Sebagai gunung api yang hingga masih aktif, dalam salah satu letusannya yang paling dahsyat, Gunung Tangkubanperahu memuntahkan abu dan material vulkanik lainnya. Aliran lava dan awan panas mengalir ke segala penjuru sampai akhirnya menyumbat aliran Sungai Citarum dan sejumlah anak sungainya di daerah yang kini bernama Rajamandala.

Secara perlahan-lahan, sumbatan lava itu akhirnya menciptakan Danau Bandung yang sangat luas. Di kalangan masyarakat Sunda, danau tersebut sering disebut Situ Hyang.

Permukaan air Danau Bandung Purba ketika itu diperkirakan tingginya sekitar 725 meter di atas permukaan laut. Ini berarti, bibir danau tersebut membentang dari Sanghyang Tikoro di Rajamandala di sebelah barat sampai Cicalengka di sebelah timur, sejauh lebih kurang 50 km. (Her Suganda

Friday, May 25, 2007

Cianjur, Menyimpan Banyak Objek Wisata Potensial


DENGAN alamnya yang indah dan berhawa sejuk, Kabupaten Cianjur disadari merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jalur Bogor-Puncak-Bandung. Jalur ini dikenal sebagai salah satu daerah pariwisata di Jawa Barat yang paling banyak dikunjungi wisatawan Nusantara maupun mancanegara.
Apalagi, kawasan ini bukan hanya menawarkan panorama pegunungannya yang mirip dengan apa yang ada di wilayah Sukabumi, Bogor, dan Bandung. Tetapi, juga sungai-sungai yang mengalir di daerah Cianjur menjadi pembatas dengan daerah-daerah lain yang ada di sekelilingnya.
Sungai Citarum dengan anak sungainya Cisokan, Ciranjang, dan Cikundul melintasi daerah utara terus ke Jatiluhur. Sementara itu, Sungai Cibuni, Cidamar, Cisadea, dan Cilaki mengalir ke selatan. Sungai Cibuni dan Cilaki masing-masing membatasi daerah Kab. Cianjur dengan Kab. Sukabumi, Kab. Bandung dan Kab. Garut.
Kawasan Kab. Cianjur menyimpan cukup banyak objek wisata sejarah maupun alam yang begitu menantang untuk dikunjungi. Seperti Istana Cipanas, Gunung Padang, Ayam Pelung Warungkondang, Pantai Jayanti, Kebun Raya Cibodas, objek wisata ziarah Cikundul, Mandala Kitri, Gunung Manangeel, Palalangon Cugenang, dll.
Memang, wilayah Kab. Cianjur memiliki cukup banyak objek wisata potensial. Tak berlebihan jika keberadaan sejumlah objek wisata yang ada di Kab. Cianjur, menjadi daya tarik bukan hanya bagi mereka yang belum pernah mengunjungi kawasan tersebut. Namun, bagi mereka yang sudah pernah berkunjung pun merasakan hal serupa. Semua itu tidak lain karena memang wilayah Cianjur dengan kontur tanah berada di atas perbukitan, memiliki fenomena yang begitu memikat sebagai daerah kunjungan wisata.
Salah satu di antaranya keberadaan objek wisata Istana Cipanas. Berbeda dengan kelima istana presiden di kota lain di Jawa dan Bali (Istana Merdeka di Jakarta, Istana Bogor, Istana Yogyakarta di Jawa Tengah, dan Istana Tampaksiring di Bali), keberadaan Istana Cipanas yang jaraknya sekira 17 km dari Kota Cianjur ini tidak terlihat megah.
Bahkan, bangunannya sebagian besar terbuat dari papan dan kayu, karena memang sejak semula, istana ini dibangun untuk tempat persinggahan menyusul ditemukannya mata air panas yang mengandung belerang. Bahkan, waktu tempat terpencil di kaki Gunung Gede ini ditemukan oleh Van Imhoff, disebutkan jaraknya dari Buitenzorg (Bogor) hanya 24 pal.
Alamnya yang luas dengan ditumbuhi pohon-pohon tinggi besar dan rindang dan terdapat mata air bersuhu 43 derajat celcius serta mengandung mineral, membuat Cipanas terkenal dan selalu menjadi tempat beristirahat yang sangat didambakan para pembesar Kerajaan Belanda pada masa itu.
Di halaman yang luasnya sekira 25 hektare ini terdapat gedung induk seluas 900 m2 dan 22 bangunan lainnya dengan keseluruhannya mencapai 5.850 m2. Sebagian dipakai untuk kantor dan sebagian lagi untuk tempat penginapan, kolam renang dan lapangan tenis. Jauh terpencil di belakang istana terdapat sebuah bangunan mungil yang dinamakan Gedung Bentol, hasil karya dua arsitek bangsa Indonesia Sudarso dan Silaban. Di tempat inilah dulu Presiden Soekarno sering mencari ilham untuk penulisan pidato-pidato yang akan dibacakan pada setiap tanggal 17 Agustus.
Meskipun sekarang jarang dipakai, istana ini masih tetap dirawat dengan baik. Arsitekturnya yang mempunyai ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Di istana ini tersimpan sekira 300 lukisan indah yang kebanyakan merupakan hasil karya pelukis-pelukis Indonesia.
Objek wisata lain
Gunung Padang
Sekira 15 km dari Kota Cianjur terdapat bukit kecil bernama Gu-nung Padang, yang dipenuhi batu-batu berbentuk persegi panjang peninggalan zaman purbakala. Batu-batu ini bertebaran di areal seluas 2 hektar. Di kaki Gunung Padang juga terdapat Batu Bertapak Kaki.
* Ayam Pelung Warungkondang
Di samping tauco, sale pisang, beras Cianjur, manisan, dan seni tembang Cianjuran, ayam pelung pun turut memberi andil besar yang membuat nama Cianjur terkenal. Ayam jenis ini banyak terdapat di Desa Ciwalen Kec. Warungkondang yang jaraknya sekira 15 km dari Kota Cianjur. Desa Ciwalen ber-sama tujuh desa lainnya di Kec. Warungkondang, terkenal pula sebagai penghasil beras Cianjur yang wangi dan pulen.
Pantai Jayanti
Pelabuhan nelayan di Pantai Cidaun yang letaknya sekira 139 km dari Kota Cianjur merupakan tempat persinggahan perahu nelayan dari Pameungpeuk Garut. Pemandangannya indah dan berdampingan dengan cagar alam Bojonglarang.
Kebun Raya Cibodas
Terletak di Desa Cimacan Kec. Pacet dengan jarak sekira 85 km dari Bandung atau 108 km dari Jakarta (sebelum Cipanas belok kanan, lebih kurang 5 km dari Jalan Raya Puncak-Cipanas). Sementara itu, jarak dari Kota Cianjur hanya sekira 23 km, lokasinya sangat baik di lereng Gunung Gede pada ketinggian 1.500 meter, udaranya sejuk dengan temperatur rata-rata 21 derajat Celcius dan luas keseluruhannya mencapai 83 hektare.
Kebun raya ini dibangun pada tahun 1862 dan merupakan cabang dari Kebun Raya Bogor. Terdapat berbagai jenis tumbuhan dan tanaman yang berasal dari sejumlah negara, meliputi 166 famili, 1.500 spesies dan 4.250 jenis pohon. Di antaranya pohon kina (Chinchona), kamper (Cinamommum camphora), kayu manis (Cinamommum burmanii), rumput kertas (Cyprus) yang berasal dari Mesir dan gleditschiamaeracantha atau Christ thorn yang lebih dikenal dengan sebutan mahkota kristus.
Objek wisata ziarah Cikundul
Bagi mereka yang senang mengunjungi tempat-tempat untuk ziarah, Kab. Cianjur memiliki beberapa makam terkenal. Di antaranya Makam Dalem Cukundul (Bupati Cianjur yang pertama) di Desa Cijagang, Kec. Cikalongkulon yang berjarak sekira 22 km dari Kota Cianjur. Makam Aria Cikondang di Cibeber tepatnya di pinggir sungai Cikondang, dan Makam Syech Aolia Abdul Gopar di Desa Cipedil, Kec. Cugenang yang setiap tanggal 14 Maulud banyak didatangi penziarah.
Mandala Kitri
Tempat perkemahan di Desa Cimacan Kec. Pacet, berjarak sekira 22 km dari Kota Cianjur dan memiliki luas 17 hektare ini sering dipakai sebagai tempat pertemuan para remaja, pelajar maupun mahasiswa.
Gunung Manangeel
Terletak di sebelah utara Kota Cianjur, tepatnya di Desa Sukataris Kec. Karangtengah, yang jaraknya hanya 9 km dari Kota Cianjur. Tempat rekreasi ini sangat digemari para pelajar dan pramuka. Di objek wisata ini terdapat batu yang dikenal dengan sebutan Sanghyang Tapak.
Palalangon Cugenang
Terletak di jalur Cianjur-Cipanas, tepatnya di Kampung Pos Kec. Cugenang yang berjarak hanya 5 km dari Kota Cianjur. Di sini para wisatawan dapat membeli berbagai hasil kerajinan tangan yang diproduksi oleh masyarakat setempat. (Efrie Christianto/”Galamedia”)***

Asyiknya Naik KA Ekonomi Ciroyom-Cianjur

NAIK kereta api (KA) kelas ekonomi dari Stasiun Cianjur ke Stasiun Ciroyom Bandung sungguh mengasyikkan. Sambil menikmati keindahan alam di kiri kanan rel, satu sama lain bisa bercanda gurau. Penumpang semakin akrab. Untuk membayar perjalanan selama setengah jam perjalanan, kita cukup mengocek isi dompet Rp 1.500,00.
Mungkin karena dianggap murah meriahnya itulah, setiap hari dua gerbong KA ekonomi jurusan Stasiun Lampegan-Cianjur sampai Stasiun Ciroyom pulang pergi (PP) sehari delapan kali itu selalu dipadati penumpang. Saking padatnya, tak sedikit penumpang yang memilih duduk di atas badan gerbong.
Para pengguna KA Stasiun Cianjur-Stasiun Ciroyom masih didominasi para karyawan, mahasiswa, dan pelajar yang setia menggunakan tiket abodemen (karcis bulanan). Yang lainnya para pedagang dan lapisan masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang hampir setiap hari berlangganan naik KA.
Berbeda dibandingkan naik KA yang melintas di atas rel baja tatar pantura. Laju lokomotif bervariasi. Dari Stasiun Cianjur menuju Stasiun Ciranjang, laju KA kira-kira 70 km/jam. Namun, lewat Stasiun Ciranjang menuju Stasiun Rajamandala, para penumpang yang tadinya asyik bercandaria, agak terdiam.
Suasana panik dan waswas menyelimuti sebagian penumpang yang kebanyakan orang tua. Sampai-sampai sempat terdengar jeritan histeris. "Takut kereta tiba-tiba bergelimpang!" teriaknya sambil melihat ke arah bawah jurang jembatan KA Sungai Citarum yang sangat terjal.
Lokomotif yang tadinya melaju cepat berubah pelan karena baru mendaki dan melalui kelokan tajam. Badan lok bergeol-geol bak tarian ular tangga merayap. Lewat Stasiun Rajamandala menuju Stasiun Ciroyom jalan rel turun dan bekelok lagi, penumpang agak sedikit reda dan banyak lagi yang kembali bercanda ria seperti semula. Hampir di setiap stasiun lintasan, KA berhenti dan tak sedikit penumpang yang turun lantas melambaikan tangan kepada penumpang yang masih ada di dalam kereta. "Dah, sampai ketemu lagi!" kata dua wanita muda.
Selama di perjalanan, lokomotif yang menarik dua gerbong dengan jumlah penumpang lebih dari 300 orang itu, terkadang membuat hati penumpang deg-degan. Bila sedang melaju di tanjakan, kondisi lokomotif bagai orang yang sedang merasakan sesak napas.
"Mohon dimaklum, usia lokomotif yang membawa kami dari Cianjur ke Bandung itu sudah tua. Sebetulnya mesin penggerak dengan kode BB 303 ini sudah harus masuk museum dan segera diganti dengan lok yang bagus," kata seorang petugas KA sambil mengatakan lokomotif kuno sering grak-grok karena kelebihan muatan. Idealnya untuk dua gerbong isinya maksimal 200 orang. Yang namanya KA ekonomi, di mana-mana juga memang harus berani "serakah" menarik seberapa pun banyaknya penumpang tanpa memedulikan lagi kondisi lokomotif.
Meski demikian adanya, selama dalam perjalanan KA dari Stasiun Cianjur ke Stasiun Ciroyom, para penumpang tetap setia dan tak terdengar suara keluhan. Mereka menyadari di tengah meroketnya ongkos angkutan umum, PT KAI masih toleran ikut membantu pelayanan transportasi bagi masyarakat ekonomi lemah dengan tiket jauh lebih murah itu. "Oleh karena itulah, saya prihatin bila ketahuan ada oknum penumpang yang masih suka ucing-ucingan tak mau bayar karcis yang murah itu," keluh sang kondektur yang tak sempat ditulis namanya yang tertera di atas saku baju kanannya karena terhalang penumpang yang berdiri rapat di lorong tempat duduk.
Hanya satu lok
Untuk melayani kebutuhan penumpang, sejak awal 2002 perjalanan KA dari St. Ciroyom-St. Lampegan hanya ada satu lokomotif dengan dua gerbong yang setiap hari melakukan empat kali perjalanan. Sebelumnya ada dua lokomotif dari Stasiun Ciroyom mengakut penumpang sampai ke Stasiun Sukabumi.
"Gara-garanya, terowongan Lampegan ambruk terkena longsor tahun 1999 sehingga perjalanan Ciroyom-Sukabumi terputus. Satu unit lokomotif terpaksa harus ditarik tak dijalankan lagi. Karena pertimbangan secara bisnis, barangkali kurang menguntungkan," kata Soleh, Petugas Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Cianjur.
Meski lokomotif yang hanya tinggal satu-satunya itu sekarang dijubeli penumpang di luar kapasitas, di sisi lain banyak hikmah bagi penumpang. Perjalanan KA dari Stasiun Ciroyom ke Stasiun Lampegan selalu tepat waktu karena pintu wesel di setiap stasiun lintasan tak beraktivitas lagi. Bila ada gangguan, keterlambatan bisa ditekan tak kurang dari sepuluh menit.
Menurut Soleh, terowongan Lampegan yang ambruk itu sudah diperbaiki. Rencananya, perjalanan KA dari Bandung-Sukabumi-Jakarta akan diramaikan dengan lokomitif penumpang dari berbagai kelas. Akan tetapi, setelah dilakukan penelitian, kondisi tanah di pegunungan Lampegan rawan longsor. Terpaksa rencana itu belum kesampaian juga. Malah sampai sekarang, perjalanan KA dari Bandung ke Jakarta yang dulunya aktif, sekarang hanya bisa dilalui sampai batas akhir di Stasiun Lampegan. Dari Stasiun Lampegan ke Stasiun Sukabumi tak ada aktivitas.
Soleh mengaku tak sedikit warga Cianjur yang menyarankan agar perjalanan KA ditambah, mengingat kebutuhan penumpang semakin meningkat. Apa daya karena hal itu menyangkut kebijakan pimpinan, sampai dambaan warga Cianjur masih belum terkabulkan juga. Padahal, para penumpang pada umumnya sudah banyak peningkatan dalam membayar tiket. Begitu pula aparat keamanan seperti hansip, polisi, babinsa, dan kawula muda di sekitar Stasiun Ciroyom-Cianjur berperan aktif membantu kelancaran keamanan perjalanan KA Cianjur-Bandung.
"Kami hanya mampu berdoa mudah-mudahan lokomotif yang hanya tinggal satu unit ini mampu beraktivitas membantu rakyat kecil khususnya bagi warga Cianjur," kata Soleh yang baru enam bulan menjabat PPKA di Stasiun Cianjur. Stasiun itu kini statusnya turun menjadi kelas III. Padahal, Stasiun Cianjur dulu statusnya kelas II. (H. Undang Sunaryo/"MD")***

Manfaat Jengkol


Makanan satu ini sangat kontroversial, meskipun tanpa bau saat memakannya namun rasanya orang-orang di sekeliling sudah terlebih dahulu menutup hidung sambil mencibir. Sebagai orang Sunda yang sebagian besar menggemari lalab atau lalapan; cibiran yang sama meskipun tanpa maksud menyakiti sering saya temukan, terutama saat makan nasi timbel, ayam goreng dan teman-temannya berupa sayur-sayuran segar yang mentah seperti kacang panjang, buncis, leunca, terong bulat, daun selada, daun surawung atau kemangi atau basil serta potongan mentimun. Kayak kambing aja!Jengkol atau Jering atau Pithecollobium Jiringa atau Pithecollobium Labatum adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara, termasuk yang digemari di Malaysia, Thailand dan Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat yang seharinya dikonsumsi 100 ton. Ah, masih sedikit! Jengkol termasuk tanaman polong-polongan. Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit, berwarna lembayung tua. Biji buah berkulit ari tipis dengan warna coklat mengilap. Jengkol akan membuat kehebohan saat memasaknya dan setelah diproses oleh pencernaan, yaitu menimbulkan bau yang katanya tak sedap.Bau yang berlebihan tersebut dibuang saat direndam dan direbus, selain supaya biji jengkol tersebut menjadi lunak. Paling sering dihidangkan dengan cara disemur setelah dibelah menjadi dua bagian dan ditumbuk-tumbuk hingga lebih gepeng. Setelah disemur dan kemudian disantap; bau jengkol tersebut nyaris tidak tercium lagi, rasanya enak. Sering pula diplesetkan semur jengkol disebut sebagai ati maung. Bau jengkol akan muncul lagi saat membuang air seni.Saat dicerna jengkol akan menyisakan zat yang disebut asam jengkolat (jencolid acid) yang dibuang ke ginjal. Di sinilah efek yang sering ditakuti oleh orang-orang, yaitu jengkoleun atau jengkolan. Jengkolan terjadi saat asam jengkolat yang memang sulit larut dalam air akhirnya mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat hingga bisa berakibat sulit membuang air seni. Jika pH darah kita netral, asam jengkolat aman-aman saja, tapi jika cenderung asam (pH kurang dari 7) asam jengkolat membentuk kristal tak larut.Apakah karena porsi yang berlebihan yang bisa membuat orang jengkolan? Mungkin. Namun, meskipun jengkolan dikenal dan ditakuti banyak orang tapi saya sendiri belum pernah menemui kasus jengkolan pada diri saya atau keluarga dan teman yang juga pemakan jengkol.Risiko terkena jengkolan ini tidak tergantung pada banyaknya jengkol yang dikonsumsi, tetapi bergantung pada kerentanan tubuh seseorang. Orang yang rentan, mengonsumsi sedikit jengkol saja dapat menyebabkan terjadinya jengkolan. Apa yang mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat belum jelas, tapi diduga akibat faktor genetik dan lingkungan. Lalu apa khasiatnya jengkol ini? Masih sedikit saya temukan, yang sering disebut-sebut adalah mempunyai fungsi mencegah diabetes dan baik untuk kesehatan jantung. Referensi lain tak saya temukan, mungkin ada banyak di perpustakaan atau lembaga riset nasional, tapi karena tak ada di web tidak saya cari lebih detil lagi. Tanaman jengkol sendiri diperkirakan mempunyai kadar penyerapan air yang tinggi dari dalam tanah."Pohon Jengkol diperkirakan dapat menyerap air lebih banyak dibanding tumbuhan lain. Dengan kata lain dengan ditanaminya pohon Jengkol di lereng-lereng gunung dan bukit disekitar sumber mata air di Bogor maka kemungkinan besar terjadinya banjir akan sangat kecil." Begitu ujar Direktur Hutan Pendidikan Gunung Walat, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Supriyanto.Selain disemur, jengkol sering pula dibuat menjadi keripik seperti halnya emping dari melinjo, jengkol ditumbuk/digencet hingga pipih, dikeringkan dan digoreng dengan minyak panas.

Tuesday, May 08, 2007

Curhat Pesohor dari Jatinangor


IPDN UNDERCOVER: SEBUAH KESAKSIAN BERNURANI
Penulis: Inu Kencana Syafiie
Penerbit: Progressio, Syaamil Group, Bandung, April 2007, 282 halaman

Sejak kematian praja Wahyu Hidayat tahun 2003 hingga Cliff Muntu belum lama ini, Inu Kencana Syafiie menjadi rujukan banyak media. Dosen IPDN itu terkenal vokal membeberkan banyak borok yang terjadi di institusi tempat ia mengabdi. "Semua media nasional sampai Al-Jazeera pernah mewawancarai saya," katanya. Tak pelak, ia menjadi pesohor.

Tapi Inu tidak memanfaatkan ketenarannya untuk menjadi penyanyi dangdut atau pengusaha kuliner. Dosen kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 14 Juni 1952, ini menulis dan menerbitkan buku. Sudah 42 buku ia tulis, rata-rata text book untuk perkuliahan di IPDN. Kini Inu mencurahkan isi hati lewat buku teranyarnya: IPDN Undercover: Sebuah Kesaksian Bernurani, Curhat Ala Inu Kencana Syafiie.

Buku ini adalah kumpulan tulisan Inu dari tahun 2003 hingga 2007. "Beberapa pihak menyuruh saya tutup mulut. Mereka membuat kontra-isu bahwa saya mencari popularitas, mencari uang, jabatan, sensansi, dan lain-lain. Saya ingin menjelaskan pada dunia bahwa semua ini berangkat dari hati nurani," kata suami Indah Setriyati itu.

IPDN Undercover menjadi rujukan yang sangat mumpuni mengenai sejumlah kejadian di IPDN. Ia menulis saat publik mulai tersentak dengan kematian praja asal kontingen Jawa Barat, Wahyu Hidayat, pada 2003. Dimulai dari kejadian pada Agustus 2006. Waktu itu, IPDN akan mewisuda prajanya yang telah lulus. Inu membaca daftar nama wisudawan.

Inu kaget bukan main karena dalam daftar itu tercantum nama-nama praja yang telah melakukan tindak kekerasan terhadap Wahyu Hidayat. Inu gerah. Malam sebelum wisuda, ia nekat menelepon Presiden SBY melalui juru bicara kepresidenan, Andi Mallarangeng. "Saya minta izin untuk membeberkan fakta tentang calon wisudawan yang seharusnya ada di balik terali besi untuk mempertanggungjawabkan kasus pembunuhan," kata Inu.

Melalui Andi pula, presiden memberi izin. Lantas Inu pun membeberkan fakta curang itu kepada wartawan. Keesokan harinya, di berbagai media terbit berita berjudul kontroversial: "Presiden Melantik Narapidana". Karena "ulahnya" itu, Inu disidang oleh para petinggi IPDN. "Saya dianggap menjelek-jelekkan almameter," paparnya.

Dari tulisan-tulisan dalam buku ini tergambar filsafat hidup dan sejarah terbentuknya karakter "nekat" dalam diri ayah tiga anak itu. Ketika ia menggambarkan momen kala jenazah Wahyu Hidayat keluar gerbang IPDN, yang kala itu masih bernama STPDN. Tak ada raut sedih dari warga IPDN. "Banyak orang yang malah tertawa," tulisnya.

Inu lantas bertanya-tanya, "Di mana letak keadilan? Jika kasus Wahyu Hidayat dilupakan dan para pembunuhnya dibiarkan berlaku seenaknya," katanya. Tak hanya itu. Inu juga membeberkan rentetan fakta menyimpang "di bawah permukaan" IPDN. Soal seks bebas dan narkoba. Ia tak sungkan pula membeberkan tingkah laku para dosen serta praja dalam bab berjudul "Membongkar Kasus STPDN" --bagian yang agaknya paling menarik dari buku ini.

Dalam buku ini, Inu, misalnya, bercerita soal praja yang membawa kabur istri orang. Kejadian itu berlangsung di Pandeglang saat para praja melakukan bakti karya praja. Dosen yang kerap memutar musik saat mengajar ini pun tak jengah mengungkapkan soal pesta seks para praja dengan mengundang PSK alias pekerja seks komersial. Inu juga menyentil seorang dosen IPDN, yang kabarnya menjadi bintang VCD porno! Parahnya, dosen tersebut sempat duduk di Komisi Disiplin IPDN. Dekadensi moral oknum warga IPDN itu sempat membuatnya kehilangan kesabaran.

"Hancurkanlah sekolah ini, ya Allah, dan ganti dengan yang lebih baik." Begitu ia berdoa. Doanya pun terjawab. Pemerintah, sejak kasus Cliff Muntu mencuat, menerjunkan tim evaluasi yang dipimpin Ryaas Rasyid. Aparat kepolisian menetapkan banyak pihak menjadi tersangka kematian Cliff. Bahkan polisi berjanji menangkap para praja yang melakukan kekerasan dan ditayangkan sejumlah televisi.

Tuesday, May 01, 2007

Gizi Petai Sekelas Apel


Akibat dicap sebagai makanan kampung yang tidak berkelas, petai dipinggirkan. Padahal. nilai gizinya sekelas apel. Selain mengandung antioksidan yang bisa menangkal macam-macam penyakit, petai dapat juga meningkatkan kemampuan belajar anak dan menghilangkan depresi. Makan petai bagi seba­gian orang mungkin memalukan. Selain dianggap sebagai makanan kelas rendah, makan petai selalu identik dengan bau mulut dan bau kentut yang membuat orang dengan sekejap menjauh. Siapa sangka petai punya manfaat yang luar biasa bagi tubuh? Tanaman petai diperkirakan berasal dari Malaysia . Namun, sudah lama tanaman ini tum­buh dan dibudidayakan di Indonesia , terutama di Pulau Jawa. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah dengan musim kemarau yang tidak ekstrem. Di berbagai daerah di Indonesia , tanaman petai punya nama yang berlainan. Secara umum disebut petai, tetapi ada yang menyebut pete, sindutan (Jawa), peuteuy (Sunda), peteh (Madura), patai (Minangkabau), petar (Lampung), parora atau peti (dayak), pole (Bima), pati (Sumba), peloh (Seram Selatan), dan faopitu (Pulau Buru). Dalam dunia tumbuhan, tanaman petai diklasifikasikan dalam keluarga Leguminosae (Mimosaceae), marga Parkia dan jenis Parkia speciosa Tanaman petai berupa pohon dengan ketinggian antara 5-25 meter dan membentuk percabangan yang banyak. Bagian dari buah petai yang paling penting untuk dimanfatkan adalah bijinya. Meskipun menghasilkan bau tidak sedap, biji petai sangat digemari oleh sebagian orang karena dapat meningkatkan selera makan. Petai dapat dimakan mentah sebagai lalap, direbus, digoreng atau dibakar. Petai juga banyak dimanfaatkan sebagai penyedap makanan. Berdasarkan jumlah biji pada polongnya, tanaman petai dikelompokkan menjadi dua yaitu petai gajah dan petai kacang. Petai gajah mempunyai polong sepanjang 25-30 cm, dengan jumlah biji sebanyak 15 atau lebih. Bijinya berukuran besar. Petai kacang ukuran polongnya lebih pendek dari petai gajah. Jumlah biji tiap polong antara 10-12. Ukuran bijinya juga lebih kecil. Sumber Energi Dibanding apel, petai memiliki protein empat kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya. Petai merupakan sumber energi yang baik, yaitu 142 kkal per 100 g biji. Petai mengandung tiga macam gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Kombinasi tersebut mampu memberikan dorongan tenaga instan, tetapi cukup lama dan cukup besar efeknya. Riset membuktikan, dua porsi petai mampu memberikan tena­ga yang cukup untuk melakukan aktivitas berat sela­ma 90 menit. Karena itu, petai merupakan sumber energi yang potensial untuk mendukung berbagai aktivitas. Kandungan fosfor pada petai juga cukup baik, yaitu 115 mg per 100 g biji. Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak setelah kalsium. Kurang lebih satu persen berat tubuh kita terdiri dari fosfor. DNA dan RNA di dalam tubuh kita terdiri dari fosfor dalam bentuk fosfat, demikian juga membran sel yang membantu menjaga permeabilitas sel. Sebagian besar fosfor diserap tubuh dalam ben­tuk anorganik, khususnya di bagian atas duodenum hingga 70 persen. Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang dewasa adalah 800 mg per hari, kira-kira sama dengan kalsium. Petai juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 46 mg per 100 g biji. Vitamin C sangat penting perannya dalam proses hidroksilasi asam amino prolin clan lisin, menjadi hidroksiprolin clan hidroksilisin. Kedua senyawa ini merupakan komponen kola­gen yang penting. Penjagaan agar fungsi itu tetap mantap banyak dipengaruhi oleh cukup tidaknya kandungan vita­min C dalam tubuh. Perannya adalah dalam proses penyem­buhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres. Rata-rata kebutuhan tubuh akan vitamin C adalah 75 mg per hari pada wanita dan 90 mg per hari. pada pria dewasa. Kandungan vitamin A pada petai juga cukup baik, yaitu 200 IU per 100 g. Vitamin A berperan menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mata yang normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi. Namun, bila kekurangan vitamin A, sel epitel akan mengeluarkan keratin, yaitu protein yang tidak larut dalam air dan mukus. Penelitian yang dilakukan oleh Widiarti (2002) membuktikan bahwa konsumsi petai sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selain nilai gizinya yang tinggi, petai juga mengandung beberapa senyawa kimia lain seperti Cyclic polysulphida dan Thiozoline-4-Carbocyclic (TCA), yang dapat digunakan untuk pengobatan. Mengapa Bau? Bau tak sedap yang khas merupakan salah satu ciri dari napas maupun urin penggemar fanatik petai. Di Amerika, petai terkenal sebagai the most horrible food ini the world (makanan yang paling mengerikan di dunia) lantaran baunya yang menusuk. Apa yang membuat petai mengasilkan bau yang luar biasa? Penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji petai. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur sulfur (S). Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau. Salah satu gas yang terbentuk dari unsur itu adalah gas H2S (hidrogen sulfida) yang terkenal sangat bau. Bau yang ditimbulkan dari petai itu sebenarnya cukup mengganggu, terutama bagi orang lain yang tidak ikut men­gonsumsi. Bagi yang mengonsumsi, meskipun bau setidak-tidaknya sudah menikmati kelezatan petai. Namun, bagi orang lain yang tidak ikut menikmati dan cuma kebagian baunya, akan merasa sangat terganggu. Apalagi dengan air seru yang dikeluarkan­ nya. Jika pemakan petai ini buang air di jamban kurang sempurna membilasnya, jamban akan berbau tidak enak dan mengganggu ketenangan orang lain. Bila Anda penggemar berat petai, Anda tidak perlu berkecil hati. Meskipun belum memiliki bukti ilmiah secara pasti, menghindarkan bau petai dapat dilakukan dengan mengunyah sedikit bubuk kopi selama beberapa menit, kemudian minum air putih dingin. Konsumsi mentimun juga dapat mengurangi bau petai. Proses pemasakan dengan panas juga sering dilakukan oleh ibu rumah tangga untuk mengurangi bau petai. Kendurkan Saraf & Hilangkan Depresi Apakah Anda sering merasa bad ini the mood? Itu tandanya bahwa Anda kekurangan gizi. Mood dikendalikan oleh sistem kerja otak. Kemampuan kerja otak dipengaruhi oleh masukan zat gizi yang diperlukan. Aneka zat gizi itu harus dipasok secara berimbang dari makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Salah satu zat gizi yang berperan memperbaiki mood adalah triptofan (suatu asam amino esensial). Salah satu survei menunjukkan bahwa di antara pasien penderita depresi, banyak yang merasa menjadi lebih baik setelah makan petai. Hal itu terjadi karena petai mengandung triptofan, yaitu asam amino yang dapat diubah tubuh menjadi serotonin. Serotonin merupakan suatu neurotransmitter yang dapat memberikan efek kalem (calming effect). Efek tersebut akan membuat tubuhmenjadi rileks, mood membaik, dan secara keseluruhan dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia. Hal itu disebabkan oleh kemampuan tirptofan untuk mengendurkan saraf di otak. OBAT HATI DAN GINJAL Radikal bebas mudah sekali ditemukan pada berbagai produk pangan, terutama pada produk yang digoreng atau dibakar. Hidrogen peroksida; super­oxidee anion, dan hidroksil, merupakan contoh-contoh radikal bebas. Molekul tersebut sangat tidak stabil, sangat reaktif, dan merusak jaringan. Radikal bebas akan menjadi tidak berdaya bila berhadapan dengan antioksidan. Dari penelitian bio­molekuler tingkat sel, terbukti bahwa antioksidan dapat melindung jaringan tubuh dart efek negatif radikal babas. Antioksidan ini ada yang terbentuk di dalam sel-sel tubuh kita (intraseluler), ada pula yang terbentuk dari luar sel tubuh (ekstraseluler), salah satunya adalah dari makanan. Untuk membantu ketidak­mampuan sistem antioksidan tubuh, beberapa peneliti telah menemukan senyawa alarm dari tumbuhan yangg dapat berperan sebagai antioksidan. Ternyata antioksidan dari beberapa jenis sayur dan buah dapat diandalkan untuk melawan radikal bebas. Dalam buku Medicinal Plants: Quality Herbal Products for Healft Living (1999), karangan Vimala S. dkk., dinyatakan bahwa biji petai memiliki aktivitas pembersih superoksida (salah satu radikal bebas) yang tinggi, yakni di atas 70 persen. Biji petai juga dikenal sebagai obat penyakit lever (hepatatgia), udema, radang ginjal (nefiritis), dia­betes, dan sebagai peluruh cacing (anteimintik). Daunnya-digunakan sebagai bahan obat sakit kuning. Khasiat itu diduga berkaitan dengan kandungan alkaloidnya. Selain itu, kandungan vitamin A dan vitamin C pada biji petai bermanfaat sebagai antioksidan. Turunkan Risiko Kematian Akibat Stroke Petai juga mempunyai manfaat lain yang luar biasa. Jika mengalami PMS (pre­menstrual syndrome), yaitu sindroma menjelang datangnya menstruasi, seseorang tidak perlu minum tablet apa pun, cukup atasi dengan makan petai. Vitamin B6 yang dikandung petai dapat mengatur kadar gala darah, sehingga akan membangkitkan mood dengan kandungan zat besi yang cukup tinggi (1,2 mg/ 100 g), petai juga dapat menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia. Buah tropis unik ini juga sangat tinggi kalium, tetapi rendah garam, sehingga sa­ngat sempurna untuk memerangi tekanan darah. Begitu besar manfaatnya, sehingga FDA Amerika me­ngizinkan perkebunan petai untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menun.uikan risiko tekanan darah dan stroke. Menurut riset dalam The New England Journal of Medicine, makan petai sebagai bagian dari makanan sehari-hari akan menurunkan risiko kematian karena stroke sampai 40 persen. Buah petai juga dapat meningkatkan kemampuan otak. Sebuah studi yang dilakukan terhadap 200 siswa di Twickenham (Middlesex) menyatakan para siswa itu mengalami peningkatan kemampuan belajar setelah memakan petai pada saat sarapan, istirahat dan makan siang. Riset membuktikan bahwa buah dengan kandungan kalium tinggi dapat membantu proses belajar dengan cara meningkatkan kewaspadaan siswa. I PENJAGA SALURAN PENCERNAAN Kandungan serat dietary fibers yang tinggi membuat petal sangat balk untuk saluran pencernaan. Petal digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan kare­na teksturnya yang lembut dan halus. Buah ini juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung. Petai memiliki efek antasid pada tubuh, sehingga bila dada Anda terasa panas akibat kebanyakan makan, cobalah makan petal untuk mengurangi sakitnya. Karena kandungan energinya yang tinggi, petal dianjurkan dimakan di antara dua waktu makan untuk mempertahankan kadar gula darah dan menghindari muntah. Petai juga sangat baik untuk menjaga suhu tubuh. Banyak budaya lain yang melihat petai sebagai buah "dingin" yang mampu menurunkan suhu tubuh dan emosi ibu yang menanti kelahiran anaknya. Di Belanda misalnya, ibu hamil akan makan petai untuk meyakinkan agar si bayi lahir dengan suhu tidak tinggi. Petai juga merupakan obat mabuk yang baik. Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan "penyakit" mabuk adalah milk­shake petai, yang dimaniskan dengan madu. Petai akan membantu menenangkan perut dan dengan bantuan madu bakal meningkatkan kadar gula darah yang telah turun. Sementara susu akan menenangkan dan kembali memperbaiki kadar cairan dalam tubuh. Setelah membaca semua fakta di atas, Anda harus percaya bahwa petai adalah obat alami untuk berbagai macam penyakit. Sekaranglah saatnya Anda mengubah kata-kata yang sudah terkenal mengenai apel itu menjadi A petai a day keeps the doctor away (makan petai tiap hari akan menjauhkan Anda dari dokter). Makan petai, siapa takut?