Saturday, September 20, 2008

Nonton "Migrasi burung Pemangsa" dibukit Gantole puncak pass


Migrasi burung pemangsa (Raptor) datang kembali Oktober-Desember dari utara melalui dua pintu. Pintu timur (eastern inland corridor) dari Siberia, Cina bagian timur, Indocina bagian utara, Semenanjung Malaya, dan masuk Indonesia melalui Sumatera terus ke Jawa. Sedangkan pintu Pasifik (pacific corridor) dari Pulau Kuril dan Sakhalin menuju Jepang, Taiwan, Filipina, dan masuk Indonesia melalui Kalimantan dan Sulawesi.

Di Indonesia tercatat ada beberapa lokasi untuk mengamati migrasi ini antara lain, Cibulao, Puncak Pass; Gn. Tangkuban Perahu; Jatinangor; Linggo-Pegunungan Dieng; Gn. Ungaran; Gn. Semeru; Gn. Ijen; Banyuwedang dan Teluk Trima, Gilimanuk; Pulau Laut; Marabatuan-Matasirih; Pulau Kalambu serta Pulau Masakambing. Migrasi burung pemangsa merupakan fenomena alam yang menarik dan umumnya terjadi dua kali dalam setahun, yaitu perjalanan untuk menghindari musim dingin di belahan bumi utara dan perjalanan kembali.
BOGOR – Oktober adalah waktu baik bagi para pengintip burung. Sebab pada bulan ini negara kita kedatangan tamu spesial untuk pehobi bird watching–kegiatan mengamati burung di alam bebas. Tamu-tamu spesial itu datang dari jauh, dari belahan bumi utara. Penasaran?

”Tiap tahun kami selalu mengadakan acara pengamatan migrasi burung-burung pemangsa atau biasa disebut raptor watch,” sebut Jeni Shannaz dari BirdLife Indonesia. Untuk kegiatan kali ini merupakan yang ketiga kali bagi BirdLife Indonesia. Lembaga konservasi burung dan habitat ini selalu mengadakan acara pengamatan di Bukit Gantolle, Puncak, Jawa Barat.
Burung-burung pemangsa itu boyongan (migrasi) secara berkelompok. Mereka datang dari lima benua di dunia, kecuali Antartika. Asia dan Afrika tercatat sebagai sasaran migrasi terbesar, sekitar 61 - 66 jenis. ”Migrasi burung adalah fenomena alam yang biasa terjadi dua kali setahun, waktu pergi dan pulang. Burung-burung ini menghindari musim dingin yang terjadi di belahan bumi utara,” timpal Ade Rahmat dari Himbio Unpad. Migrasi burung dicirikan dengan waktu yang rutin dan dapat diperkirakan. Ada beberapa jenis yang melakukannya

KAPAN REALISASI MONOREL.....PAK GUBERNUR DKI


Pembangunan monorel Jakarta ini merupakan sebuah investasi yang sangat besar yaitu lebih kurang US$ 500 juta. Monorail Jakarta terdiri dari dua jalur yaitu Jalur Hijau atau green line yang merupakan jalur berputar sepanjang 14,275 km dengan 16 stasiun mulai dari Komdak-Kusuma Candra-BEJ-Stadiun Utama-Plaza Senayan-TVRI-Taman Ria Senayan-Gedung MPR/DPR-Pejompongan-Karet-Sudirman-Setiabudi Utara-Kuningan Sentral-Taman-Rasuna-Casablanca-Grand Melia-Satria Mandala. Jalur lainnya adalah Jalur Biru atau blue line yang merupakan jalur memanjang sepanjang 9,725 km dengan 11 stasiun mulai dari Kampung Melayu-Tebet-Dr Sahardjo-Menteng Dalam-Casablanca-Ambassador-Dharmala Sakti-Menara Batavia-Karet-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Roxy akan selesai dibangun akhir 2008.
Seperti diketahui, Monorel Jakarta memiliki kapasitas angkut 10-30 ribu penumpang per jam per arah. Satu kali jalan dapat mengangkut 1.400 penumpang dalam 4 gerbong. Pada tahun pertama operasi direncanakan jumlah penumpang terangkut sebanyak 150 ribu orang per hari untuk Jalur Biru dan 120 ribu orang untuk Jalur Hijau.