Friday, November 21, 2008

Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)


berbicara hipotensi tentu dalam bayangan kita adalah gejalanya dulu yaitu sering pusing dan jatuh pingsan, hal ini sering banget ditanyakan oleh pasien saya di praktek, ketika mereka datang dengan keluhan pusing pasti yang mereka tanyakan adalah ‘gimana tensi saya dok?, apakah turun?’…menurut catatan yang saya baca, hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmhg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti pusing dan pingsan…

jadi tidak salah khan pertanyaan yang diajukan oleh pasien itu?…gejala pusing dan jatuh pingsan merupakan gejala yang paling sering dirasakan oleh pasien hipotensi…gejala ini timbul karena adanya gangguan penghantaran oksigen ke otak…


sebenarnya tubuh mempunyai mekanisme untuk menstabilkan tekanan darah, kestabilan tekanan darah ini penting sebab tekanan harus cukup tinggi untuk mengantarkan oksigen dan zat makanan ke seluruh sel di tubuh dan membuang limbah yang dihasilkan…jika tekanan terlalu tinggi, bisa merobek pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik) atau komplikasi lainnya….jka tekanan terlalu rendah, darah tidak dapat memberikan oksigen dan zat makanan yang cukup untuk sel dan tidak dapat membuang limbah yang dihasilkan sebagaimana mestinya…

dari sekian banyak penyebab hipotensi maka hipotensi karena perubahan posisi tubuh atau hipotensi ortostatik lah yang paling sering terjadi…kapan pasien dikatakan menderita hipotensi jenis ini?…bila dijumpai penurunan tekanan darah sistolik yang menetap di bawah 80 mmHg atau penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg yang diikuti oleh gejala klinis saat perubahan posisi tubuh dari tidur ke berdiri secara tiba tiba…

gejala klinis yang terjadi cukup bervariasi acapkali keluhan yang disodorkan penderita lebih merupakan keluhan neuropati autonom seperti mudah lelah, pusing, pingsan, sering menguap, tutur kata yang kabur, penglihatan kabur, wajah pucat, keringat dingin, mual, perasaan tak nyaman di perut, sensasi terceki…keluhan yang muncul ini kadang tidak berhubungan erat dengan kualitas penyakit…ada
kecenderungan peningkatan kualitas gejala saat pagi hari ketika
bangun tidur, makin reda bila hari telah siang atau penderita kembali berbaring…

lalu, apa yang sebenarnya menjadi penyebab dari hipotensi ini?…penyebab disini dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :

* curah jantung berkurang, penyebabnya irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung, emboli pulmoner…

* volume darah berkurang, penyebabnya perdarahan hebat, diare, keringat berlebihan, berkemih berlebihan…

* meningkatnya kapasitas pembuluh darah, penyebabnya syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE)

so apa yang harus dilakukan pada penderita hipotensi?…beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala hipotensi antara lain :

- aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur seperti berjalan cukup mampu mengurangi timbulnya gejala…

- tidur dengan posisi kepala terangkat ± 30 cm dan alas tidur dapat memperbaiki hipotensi ortostatik melalui mekanisme berkurangnya tekanan arteri ginjal yang selanjutnya akan merangsang pelepasan renin dan meningkatkan volume darah…

- menggunakan obat obatan yang dapat menaikan tekanan darah…
- menggunakan obat alami

Bawang merah bernama latin allium cepa L. Tanaman ini termasuk kerabat Liliaceae. Di Indonesia memiliki berbagai nama, abang mirah (Aceh), bawang abang (Palembang), bawang sirah (Minangkabau), bawang acar (Sunda), bawang sulung (Lampung), brambang (Jawa), bhabang merah (Madura), dan jasun mirah (Bali). Dalam bahasa Inggris disebut red onion dan orang Arab menyebutnya basal.

Tanaman berupa umbi lapis ini diduga berasal dari Asia, terutama Palestina, India, Utara Pakistan dan daerah pengunungan Iran dan juga berkembang ke Mesir dan Turki. Dari berbagai literatur diketahui, tahun 3200 - 2700 SM bangsa Mesir Kuno sering melukiskan bawang merah pada patung dan tugu-tugu mereka.

Tinggi herba semusim ini sekitar 40-60 cm. Daunnya pipih memanjang, berwarna hijau keputihan. Bunganya pun tumbuh memanjang berwarna putih kemerahan. Tangkai bunganya sewarna dengan dengan tangkai daun. Buahnya berbentuk bulat, berwarna hijau. Akarnya serabut, tumbuh dangkal sehingga untuk memperoleh tanaman yang tumbuh dan berproduksi dengan baik, bawang merah ditanam di tanah yang gembur.

Menurut Dr. Ismail Abdul Mutalib Al-Khatib, dalam bukunya Bawang Dalam Pengobatan Islam, bawang merah memiliki kegunaan untuk mengobati penyakit-penyakit sebagai berikut :

Khasiat dan kegunaan bawang merah:

1. Gangguan Pencernaan
Rebus bawang merah dengan kulitnya. Kemudian kulitnya dikupas dan ditumbuk sampai halus. Setelah itu campurkan dengan madu asli dan dimakan dengan roti. Lakukan cara ini beberapa kali.

2. Sembelit
Bawang merah dihaluskan setengah cangkir, susu 1 cangkir. Minum campuran tersebut setiap pagi, sampai buang air besar lancar.

3. Diare
Bawang merah yang dikupas setengah cangkir, biji kopi yang digiling setengah cangkir, madu asli setengah cangkir. Campurkan ketiga bahan tersebut dan dimakan untuk menghilangkan diare.

4. Pembersih Darah
Makan bawang merah setiap hari untuk membersihkan darah dari mikroba.

5. Tekanan Darah Rendah
Perasan bawang merah 1 sendok, perasan buah pir 1 sendok dan air panas 1 cangkir. Campurkan ketiga bahan tersebut dalam gelas dan minum setiap hari sebelum tidur.

6. Radang Limpa
Bawang merah diisi dengan biji jintan putih dan jintan manis, kemudian dipanggang. Makan dengan minyak zaitun selama tiga hari.

7. Kencing Manis
Makan bawang merah mentah bersama empelur kubis (batang bagian tengah kol) setiap hari untuk mengurangi kadar gula darah.

8. Radang Prostat
Seikat bawang merah dan cuka apel. Rendam bawang merah dalam cuka selama tiga hari, kemudian disaring. Minum secangkir sehari selama 10 hari berturut-turut.

9. Kencing Tidak lancar
Gosokkan bawang merah panas pada pinggang dan kantung kencing. Minum perasan bawang merah yang telah dicampur dengan perasan jeruk, madu dan air panas.
10. Impotensi Bawang cincang setengah gelas, madu asli 1 gelas. Rebus bawang merah dengan madu sampai hilang baunya. Makan campuran itu sesendok setiap hari sesudah makan sampai normal kembali.

11. Penyakit Batu Ginjal
Tumbuk halus biji kurma yang digoreng dan masukkan ke dalam sebiji bawang kemudian dipanggang. Kupas kulitnya dan makan sekali sehari selama seminggu.

12. Batuk Rejan
Masak bawang merah dengan air dan gula tumbuhan sampai kental. Simpan dalam wadah yang tertutup kemudian minum menurut aturan berikut : Untuk anak-anak, 1 sendok kecil 3 kali sehari Untuk dewasa, 1 sendok besar 3 kali sehari

13. Asma
Perasan bawang merah setengah cangkir, madu asli setengah cangkir. Untuk mencegah asma, minum campuran bawang merah dari madu setiap hari selama sebulan.

14. Radang Paru-Paru
Untuk mengurangi radang, dada dan punggung dibaluri dengan bawang merah panas sebelum tidur. Bungkus bawang dengan kain.

15. Demam dan Salesma
- Mencuci hidung dengan uap bawang merah
- Makan bawang merah mentah dengan jeruk
- Bawang merah dibalurkan di sekeliling tengkuk

16. Mata Bengkak
Perasan bawang merah 5 tetes, madu asli 5 tetes. Campurkan bahan ini dalam satu wadah yang bersih. Kemudian teteskan ke dalam mata.

17. Selaput Putih
Gunakan cara yang sama dengan mata bengkak

18. Kutil atau Mata Ikan
Sepotong bawang merah mentah yang telah dicelupkan dalam cuka diletakkan di tempat yang ada kutilnya. Lalu ditempel dengan plester selama dua hari. Ulangi tindakkan ini sampai kutil tercabut

19. Rambut Rontok
Kulit kepala diolesi dengan perasan bawang merah setiap hari. Kemudian pada waktu pagi dibersihkan dengan air dan sabun. Ulangi tindakan ini sampai rambut tidak rontok lagi.

20. Bisul dan Luka Bernanah
Bawang merah yang telah dihaluskan dimasak bersama minyak zaitun sampai berminyak. Kemudian oleskan ke atas luka sampai nanah berhenti keluar.

(sumber dari blogdokter.net

No comments: